Aku memilih untuk berhenti sejenak, bukan aku menyerah. Aku
hanya ingin sejenak saja menghela nafas dan duduk dengan santai di tepi jalan
ini. Sembari menatap rumput-rumput liar yang tengah berdiri dengan kokohnya,
sudah saatnya dipotong. Pepohonan yang semakin menjulang tinggi seakan
membuatku ingin berada pada puncaknya. Perjalanan ini masih panjang, masih
penuh dengan bebatuan dan lubang aspal yang terkelupas oleh hujan dan terik
mentari. Aku meninggalakan bekal makanan dan minumanku di rumah, entahlah aku
hanya merasa tidak membutuhkan itu semua. Namun belum sampai setengah
perjalanan, aku berhenti pada sebuah persimpangan jalan. Dua jalan yang aku
tahu dimana ujungnya, aku sangat mengenal kemana jalan-jalan itu akan
membawaku.
Jalan pertama, sebuah jalan yang aku yakini bahwa aku akan
mampu menemukan semua mimpiku di sana. Bahwa jalan itu akan membawaku pada
sebuah kisah lain yang telah lama aku nantikan. Di ujung jalan itu pula,
seseorang tengah menungguku dengan sabar, dengan cinta dan segala perjuangan
yang telah dilaluinya. Aku ingin berlari ke jalan itu, aku benar-benar ingin
segera berjalan di sampingnya. Namun aku merasa ketakutan sendiri, tentang
banyak hal. Tentang diriku yang seolah takut membuatnya terluka, tentang
dirinya yang terlalu sempurna dalam pandangan mataku. Juga tentang rasa
sayangku padanya yang seakan mampu melukai hatinya. Dari jarak sejauh inipun
aku mampu melihat senyumnya yang seakan ingin menenangkanku, aku mampu mencium
aroma tubuhnya yang selalu aku ingat saat terkhir kami bertemu. Aku mampu
melihat semua impian kami yang seakan menjadi indah suatu hari nanti, aku mampu
merasakan semuanya. Namun lagi-lagi, kakiku seakan berat melangkah karena
sekali aku berlari ke jalan itu, selamanya aku tidak akan pernah bisa kembali.
Selamanya aku akan hidup pada jalan itu, selamanya pula aku tidak akan
menemukan kembali persimpangan jalan yang sama.
Lalu bagaimana dengan jalan kedua? Sebuah jalan yang akan
membawaku kembali ke tempat pertama aku memulai perjalanan ini, jalan menuju
rumahku. Bagaimana mungkin aku bisa memilih jalan ini jika pada akhirnya aku
akan sampai pada tempat semula? Karena sepanjang perjalanan ini sungguh
tidaklah mudah, aku membutuhkan cukup keberanian dan rasa percaya diri yang
besar. Namun kini ketika aku sampai pada persimpangan ini, aku merasa seakan
tak mampu mengambil keputusan tentang jalan mana yang akan aku pilih.
Inilah alasanku, mengapa kau harus berhenti? Mengapa aku
harus terdiam cukup lama di persimpangan jalan ini? Mengapa aku harus
benar-benar meyakinkan diriku bahwa aku harus memilih jalan pertama? Karena aku
memiliki banyak alasan untuk itu, bahwa jalan pertama inilah yang selama ini
aku cari, bahwa jalan pertama inilah yang akan membuatku belajar banyak hal.
Aku sungguh ingin segera berlari menuju jalan pertama, aku sungguh ingin segera
melalui jalan itu sesegera mungkin.
Namun, sebelum aku bangkit dari dudukku di bebatuan ini,
ijinkan aku menikmati setiap hal yang ada di sekelilingku. Ada sebidang tanah
lapang di samping tempatku duduk, tempat dimana aku bisa memutarinya dengan
berteriak dan tertawa bahagia. Ada aliran sungai yang begitu bening beserta
ikan yang berenang kesana kemari, tempatku bermain hingga sepanjang hari. Ada
batang pohon yang begitu kokoh berdiri sejak lama, aku sering memanjatnya jika
aku ingin menggapai bintangku. Kicauan burung yang membuat bising seolah
terdengar merdu kali ini.
Bisakah aku menemukan itu semua di ujung jalan pertama tadi?
Atau bisakah aku mengenang semua hal yang pernah aku alami jika aku telah
melewati jalan pertama itu?
Ijinkan aku memikirkan semua hal tentang hidupku di
persimpangan jalan ini, ijinkan aku mengenang setiap hal yang pernah aku alami
hingga sampai pada persimpangan jalan ini.
Aku menyadari satu hal, bahwa hidupku akan benar-benar
berubah ketika aku melangkah menuju jalan pertama. Aku menginginkan itu semuan
namun aku ingin sejenak saja memikirkan semua hal yang pernah terjadi dalam
hidupku.
Aku pasti akan bangkit dari dudukku dan berjalan dengan
pasti menuju jalan pertama, hanya bersabarlah menungguku untuk menemukan
keyakinan dalam diriku. Bahwa semua akan baik-baik saja jika kita berjalan
bersama sayang…
kunjungan tiba-tiba....
ReplyDeletesilahkan om...
Delete